BIOGRAFI

Foto saya
Indonesia
guE TeRlAHiR DARi kElUarGA yG SyRt deNGn KesEDeRhanNAAn, Pd hr SABtU PAHiNg,tgL 22 nOv1980.tepatNya Di DeSA paTiHAN karANGrEjO mgt. prinSiP HiDuP gUE to GA sUKA nEkO2, hIdUp iNi kEras DAN PeNuH pErJuanGAN.SeBeSAR aPapuN RinTANGAN dan KeRaSNYA kEhIdUpan KiTA HAruS TeTAP meNjALani... KARENA kEhIdUpan InI TeTAP BeRjalan DAN KiTA haruS mElaluiNya.DAN GuE PnYA kata2 Yg BiKiN gUe tEtap mEnjaliNi kEhIdUpan InI DEnGAN SAbAR DAN tEGAR sElama InI.DAn jadI InSpIraSi bUAT aq : " JiKA hATiMu BeRgEtar mRAh mElihat kEtIDAKADiLan maka eNgKoU adaLaH TeMAnKu" " OjO RuMoNgSo BiSo ANAnGiNg BiSo'O rUmONGsO" "sEpIrO gEdEnE sANgSoRo YeN tInOmPo AMUNg DADi CoBo " " SuRoDiRo JoYo dInInGrat LeBuR dEnInG panGAStUtI " "MANUSIA BISA DIMUSNAHKAN,MANUSIA BISA DIHANCURKAN,TETAPI MANUASIA TIDAK BISA DIMATIKAN SELAMA MANUSIA ITU TETAP SETIA HATI PADA DIRINYA SENDIRI" " ParInGoNo TOngkat maranG wOnG kang WuTo,PARINGoNo SANDANG mRANg WoNg KANg muDo,pariNgOnO papaN MARANg wOnG kang KuDANAN" OKE gUy SALAM kEnal darI (FARA tEpLoKnEt)

Rabu, 05 Desember 2007

chE


ChE guEvara....

Apa boleh buat, Che Guevara telah menjadi tokoh legendaris abad XX. Dia jadi ikon revolusi yang potretnya melekat di kaos oblong, poster, pin, dan aksesori lainnya. Kalimat "Hasta la victoria siempre!" yang ditulisnya kepada Castro saat meninggalkan Kuba telah menjadi salam heroik anak-anak muda.

Sementara, kisah-kisah revolusionernya saat bergerilya banyak dibukukan. Di Indonesia sendiri, setidaknya ada empat buku tentang Che dengan gambar sampul sama dan isi yang hampir tidak berbeda beredar hampir serentak di pasaran, yakni Revolusi Rakyat Che Guevara (Teplok Press), Che Guevara Sang Revolusioner (Insist Press), dan dua buku yang dicetak Yayasan Litera Indonesia dengan judul Sikap Politik Che dan Catatan Revolusioner Che. Tentulah Anda para penggemar buku perlu memilih buku-buku mana yang tepat dengan kebutuhan dan keinginan Anda.

Che dilahirkan secara prematur di Rosario pada 14 Juni 1928. Sang ayah kemudian memberi nama yang sama dengan dirinya, Ernesto Guevara. Nenek moyang Che dari garis ayah adalah Juan Antonio Guevara. Sedangkan ayahnya adalah keturunan Vieroy Liniers, bangsawan Argentina awal yang berperang melawan diktator Juan Manuel Ramos, tapi gagal dan melarikan diri di pengasingan sekitar tahun 1850 dan berakhir di California.

Sama dengan ayahnya, ibu Che, Celia de la Serna, juga keturunan bangsawan. Che adalah anak sulung dari lima bersaudara. Adik-adiknya yang lain adalah Celia (lahir 1930), Roberto (lahir 1931), Anna Maria (lahir 1932), dan si bungsu Juan Martin (lahir 1941).
Pada usia empat tahun Che diboyong keluarganya ke Kordoba dan tinggal di kota Alta Gracia. Di sinilah Che menghabiskan masa kecilnya. Tapi, tidak seperti kebanyakan anak pada umumnya, Che tidak bisa mengikuti sekolah dasarnya hingga ia berusia tujuh tahun. Penyakit asma yang dideritanya memaksa Che untuk tinggal di rumah. Baru pada tahun-tahun berikutnya Che bisa mengikuti pelajaran di sekolah. Di sinilah, pada usia 11 tahun, debut politiknya tampak dengan mengorganisir kawan-kawannya untuk menyerang setiap lampu tunggal di seluruh kota dengan ketapel. Saat itu para pekerja lampu melakukan pemogokan di seluruh provinsi dan sebuah perusahaan berupaya menyewa orang untuk menghentikannya.

Setelah menyelesaikan sekolah dasarnya, Che pindah ke Kordoba, ibu kota provinsi dengan nama yang sama. Tepatnya pada tahun 1943. Di kota inilah Che melanjutkan sekolahnya dengan biaya sendiri. Maklum, pada saat bersamaan orang tuanya mengalami kebangkrutan usaha. Tapi, Che merampungkan sekolahnya dengan baik. Pada masa ini aktivitas Che di dalam politik semakin tinggi. Lelaki itu lalu memutuskan bergabung dalam Civico Revolucionario Monteagudo, kelompok anak muda nasionalis yang akhirnya lebih banyak menentang diktator Juan Peron dalam aksi-aksi jalanan ketimbang larut dalam perdebatan-perdebatan politis.

Pada usia 19 tahun, Che melanjutkan sekolahnya ke University of Buenos Aires sebagai mahasiswa paramedis. Menjadi mahasiswa ternyata belum juga mengubah nasib Che. Ia tetap saja harus bekerja untuk biaya kuliahnya. Menjadi penjaga malam, wartawan untuk mingguan ultranasionalis Accion Argentina, dan juru tulis untuk sebuah perusahaan konstruksi.

Pada bulan Maret 1953, Che berhasil menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar Medical Doctor-nya. Tapi, tidak seperti laiknya dokter, Che sama sekali tidak membuka praktik atau pun bekerja di rumah sakit. Che justru pergi dan melakukan perjalanan kembali seperti pernah dilakukan sebelumnya.

Perjalanan inilah yang di kemudian hari mempertemukan Che dengan Fidel Castro. Tepatnya, pada musim panas 1955 di Meksiko, saat Fidel masih dalam pengasingan. Keterlibatan Che dalam revolusi Kuba dimulai. Che menjadi dokter, meski sejak semula menolak dan menganggap dirinya sebagai pejuang. Memang dalam perjalanan selanjutnya keterlibatan Che bukan hanya sebatas mengobati dan merawat prajurit Castro yang terluka, tapi juga memanggul dan memberondongkan peluru ke pasukan musuh.

Peran Che yang demikian ini telah membawanya ke karier militer pasukan Castro dengan cepat. Setelah tiga tahun bergabung, Che sudah menjadi comandante (mayor, pangkat tertinggi dalam pasukan itu). Sampai kemudian Che memberikan kemenangan terhormat bagi rakyat Kuba pada 4 Januari 1959. Che selanjutnya bukan lagi sebagai warga Argentina, tapi jadi warga negara Kuba yang disahkan oleh Dewan Menteri Kuba pada 9 Januari 1959, dan sekaligus menjadikan "Che" yang dalam bahasa Argentina berarti "Bung" atau "Kawan Baik" sebagai nama depannya.

Che akhirnya menemui ajalnya dalam sebuah pertempuran di Bolivia, setelah sebelumnya dia mencurahkan perhatiannya untuk kemajuan Kuba dengan menjabat sebagai Direktur Bank Nasional, Ketua Departemen Perindustrian, selain tentunya menjadi delegasi Kuba dalam berbagai forum internasional....fara Teploknet.

Tidak ada komentar: